SMAN10RajaAmpat.sch.id – Teruntuk guru-guru yang telah mendidikku selama ini, yang telah mengajariku dari kecil hingga dewasa, Ku ucapkan beribu-ribu kalimat terima kasih.
Perjuangan seorang guru dalam mendidik siswa dalam memperjuangkan masa depan peserta didik tak dapat dinilai dengan uang semata. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk dapat mendidik di kepulauan terpencil seperti Raja Ampat ini.
Kampung Urbinasopen yang masih tertinggal pendidikannya, hanya ada 3 ruangan kelas yang dapat dilihat tanpa ruang kantor dan fasilitas seperti di kota pada umumnya. Mengajar tanpa ada fasilitas mewah seperti pengajaran yang dilakukan di kota-kota besar.
Transportasi umum yang tak ada, mereka para guru memang harus berjuang melawan itu semua dengan menumpang transportasi yang digunakan para warganya. Jauh berbeda dengan mereka yang tinggal di kota besar tanpa harus menghiraukan transportasinya.
Menerjang ganasnya ombak dikala angin selatan dipertaruhkan tanpa ada tunjangan pesisir yang konon katanya memang dahulunya sempat ada, dan hilang entah kemana. Perjuangamu tidak dapat dinilai dengan uang semata, berapa banyak uang yang akan diterima jika perjuanganmu dinilai dengan uang.
Namun, apakah pemerintah memperhatikan kita yang memang ada di pesisir pantai, yang jauh dari keramaian. Bayangkan saja kehidupan di daerah 3T layaknya berada di pulau jawa tahun 70 an. Mereka masih menggunakan lilin dikala lampu padam karena hanya ada genset disel yang dinyalakan hanya batas waktu tertentu saja.
Kebanyakan mereka belum dapat akses informasi, nonton tv, apalagi akses internet yang notabene sekarang sudah mewabah di sebagian rakyat Indonesia.
Nah, tidak ada yang kami ucapkan untuk para guru-guru selain dengan mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru yang telah mendidik selama ini. Maju Terus Guru Urbinasopen Raja Ampat.