Ruang Guruku

Ruang Guruku
Ruang Guruku

Kami hanya memiliki 3 (tiga) ruang belajar, tanpa fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap. Walaupun dengan kondisi yag serba kekurangan dari perpustakaan yang tidak kami miliki yang merupakan sumber pengetahuan bagi anak-anak, tidak adanya lab. komputer, kamar kecil, dan ruang guru.

Kondisi ruang guru  kami mungkin jauh dari apa yang dibayangkan seperti di kota. Ruang guru kami beratapkan bengkawang (daun sagu yang diajahit dan dibuat menyerupai atap) dengan dinding setengah bambu dan berlantai pasir putih. Bila hujan turun, ruang guru kami banjir kursi dan meja menjadi sasaran. Setiap semester baru, siswa siswi bersama-sama membangun ruang guru secara gotong royong.

pembuatan ruang guru

Ini adalah tongkat setan yang digunakan untuk menjahit daun-daun sagu menjadi atap.

Bahan-bahan yang kita gunakan, kita mencarinya di kebun milik salah satu siswa kami. Untuk menuju ke kebun harus melewati laut. Satu persatu kami mencari daun-daun sagu untuk kami jadikan atap.

merakit daun sagu daun sagu jadi atap

 

Walaupun lelah, rasa kebersamaan bersama mereka membuat semangat tersendiri dalam diri saya. Keceriaan mereka dan semangat mereka membangun ruang guru bersama-sama